Another [same] crush

            Saya pernah mempublish klip Crush dari dik David Archuleta di sini beberapa waktu yang lalu. Seingat saya, waktu itu saya memang sedang dilanda crush. Dan karena merasa masih diteror oleh rasa itu akhir-akhir ini, saya iseng bertanya pada om Google, arti dari crush. Dari sekian banyak definisi crush di kamus, ada satu yang mendekati apa yang saya rasakan “an intense but usually short-lived infatuation
            One lead to another, sekarang saya yang gagap language ini harus mencari arti infatuation. Dari mbak Wiki, dibilang infatuation adalah “Infatuation is the state of being completely carried away by unreasoned passion or love; addictive love. Usually, one is inspired with an intense but short-lived passion or admiration for someone. Infatuation is a common emotion characterized by unrealistic expectations of blissful passion without positive relationship growth or development.“

Hmm..cukup akurat saya rasa. Setidaknya membuat saya yakin, it’s not about real love Baby…

Maka saya membebaskan diri saya menikmati rasa itu.
Menikmati cara dia membawa warna dalam dunia saya.
Membebaskan rasa bersalah ketika saya tidak bisa mengalihkan manik mata saya dari memandangnya.
Menahan rona dadu di pipi ketika diam-diam mengintip dari viewfinder hanya untuk bisa mebekukan gelak tawa dan senyumnya dalam jepretan kamera.

Tak perlu lah bertanya tentang nama, karena tak selamanya rasa itu bernama …
Tak perlu lah berfikir tentang siapa, karena mungkin dia lebih indah dalam bayangan …